KENDARI-BEDAH.co.id.
Jumat,31 Oktober 2025 -Permasalahan sampah di Kota Kendari kini semakin meningkat dan menjadi polemik yang terus berkembang. Volume sampah cenderung bertambah dari tahun ke tahun seiring dengan pertumbuhan populasi serta meningkatnya kebutuhan masyarakat.
Kondisi ini menuntut adanya sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi dan berkelanjutan, serta melibatkan partisipasi berbagai pihak — tidak hanya pemerintah sebagai regulator, tetapi juga masyarakat sebagai pelaku utama yang secara langsung merasakan dampak dari permasalahan tersebut. Tumpukan sampah yang berserakan di sepanjang poros jalan menuju Pasar Baruga, misalnya, menjadi bukti nyata masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Selain itu, potensi ekonomi yang terkandung dalam sampah juga perlu mendapat perhatian. Sampah, yang pada dasarnya merupakan material sisa yang tidak diinginkan, sebenarnya dapat dimanfaatkan kembali menjadi sumber daya bernilai ekonomi jika dikelola dengan baik.
Pemerhati Lingkungan Sulawesi Tenggara, Samsu, turut menanggapi persoalan ini. Ia menilai bahwa pemerintah sudah mulai menunjukkan kepeduliannya terhadap isu sampah.
> “Saya kira pemerintah tentu merespons dengan baik. Pemkot Kendari bahkan sudah meninjau langsung pengelolaan lingkungan di Badung, Bali. Kita perlu mencontoh bagaimana mereka mengelola sampah secara profesional,” ujar Samsu.
Sumber : Samsu
Editor : RESKI CFLE
Reporter : Fikar Silondae







